INI DIA PEMICU GANGGUAN KESEHATAN MENTAL BAGI REMAJA SAAT INI

INI DIA PEMICU GANGGUAN KESEHATAN MENTAL BAGI REMAJA SAAT INI


Kami sebagai mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta turut prihatin mengenai kasus yang terjadi pada kalangan mahasiswa. Akhir-akhir ini kita dihebohkan oleh seorang remaja yang berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Kejadian ini hingga viral di berbagai media sosial. Bahkan kejadian yang tak wajar ini justru malah ditiru dan dijadikan trend oleh kalangan remaja, namun sekarang tidak hanya remaja yang mengikuti trend ini bahkan sampai kepada anak-anak. Tak pantas jika peristiwa bunuh diri ini dijadikan sebagai trend. Karena berdampak negatif pada diri nya sendiri. Remaja hanya memikirkan masalah tanpa mencari solusi hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. 

Ada banyak faktor pemicu yang menjadikan remaja ini mengakhiri hidupnya sebagai solusi dari permasalahan. Seperti kasus mahasiswi Universitas Airlangga yang mengakhiri hidupnya karna tekanan dari orangtua nya. Mahasiswi ini merasa tertekan dengan jurusan yang ia ambil karena tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan, sehingga mahasiswi ini merasa tertekan hingga mengakhiri hidupnya ditangan sendiri. 

Dapat dilihat dari kejadian ini, terkadang tekanan orang tua membuat anak menjadi tekanan batin. Karena anak tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada orang tua sehingga anak hanya bisa memendam perasaan nya sendiri hingga menjadi tekanan batin yang menyebabkan kesehatan mentalnya terganggu. 

Penting bagi anak-anak untuk saling berinteraksi bersama dengan orang tua. Yakinkan kepada orang tua jika kita mampu untuk mengambil keputusan sendiri. Ambil hati orang tua dengan cara yang baik dan sopan serta dengarkan mana perkataan yang baik dan buruk yang berdampak pada langkah yang diambil kedepannya. 

Adapula seorang anak yang terkena gangguan kesehatan mentalnya akibat broken home. Menurut Save M Degum, broken home merupakan kurangnya perhatian dari keluarga, kurangnya kasih sayang dari orang tua atau orang tuanya memiliki kesibukan sendiri. Dengan demikian anak-anak yang mengalami krisis kepribadian sehingga perilakunya sering tidak sesuai. 

Hilangnya perhatian orang tua membuat anak memiliki karakter kepribadian anak berbeda. Anak yang teralihkan dapat memicu pada perkembangan sosial emosinya. Sehingga anak tidak bisa mengontrol emosi yang menyebabkan dirinya terkena gangguan kesehatan mental apabila berketerusan. 

Ada banyak jenis gangguan mental pada manusia. Secara umum, gangguan mental berhubungan dengan distres atau masalah dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau masalah keluarga. Gangguan mental meliputi berbagai masalah dengan tanda gejala yang berbeda. Gangguan mental ditandai  dengan beberapa kombinasi dari pola pikir abnormal, emosi, perilaku, dan hubungan dengan yang lain (WHO). 

Meski jenisnya banyak, ada beberapa gejala umum yang dialami seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental juga bisa memengaruhi kesehatan fisik. Itulah sebabnya orang dengan gangguan kesehatan mental sering mengeluhkan gejala yang mengganggu kehidupan dan pekerjaan mereka.Gejala tersebut berupa perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan, dan penarikan diri dari lingkungan sosial. 

Oleh karena itu, apabila anda merasakan gejala berdasarkan diatas anda disarankan untuk datang ke psikolog. Jangan kamu abaikan, ketahui kapan waktu yang tepat kamu harus berkunjung ke psikolog. Misalnya, ketika mengalami stres dan sedih yang berkepanjangan, rasa cemas yang tidak terkendali, hingga kerap menunjukkan sikap paranoid.

Anda bisa kunjungi laman ini untuk mengetahui pemicu dari gangguan kesehatan mental. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM DUNIA INTERNASIONAL DALAM BIDANG KEAGAMAAN

PEDOMAN PENGAMATAN & PERTANYAAN